Kamis 23 Apr 2015 12:57 WIB

Toko Seks 'Halal' Segera Dibuka di Makkah

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Salah satu terowongan di Kota Makkah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Yogi Ardhi/ca
Salah satu terowongan di Kota Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebuah toko sex toys halal akan segera dibuka di Makkah, Arab Saudi. Toko ini merupakan sebuah gagasan dari seorang pengusaha Muslim Abdelaziz Aouragh.

''Seorang imam mengatakan ini dapat meningkatkan hubungan intim antara suami dan istri,'' kata Aouragh, dikutip RT.com, Rabu (22/4).

Toko ini akan menjual 18 sex toys halal yang tidak melanggar syariat Islam. Vibrator tidak akan dijual karena dinilai tidak diizinkan dalam Islam. Aouragh mengatakan tokonya ini hanya akan melayani Muslim untuk kebutuhan suami dan istri.

Dikutip Telegraph, proyek Aouragh ini menggandeng perusahaan Jerman Beate Uhse. Perusahaan ini merupakan penjual sex toys terbesar di Eropa. Aouragh hanya akan mengambil alat yang sesuai misinya saja.

''Produk kami termasuk alat yang dapat meningkatkan rasa dan atmosfer sensualitas dalam hubungan seksual antara pasangan suami istri,'' kata Aouragh.  

Ia telah merencanakan proyek tersebut sejak satu tahun lalu. Ia mengatakan proyek di Makkah ini terinspirasi oleh bisnis sebelumnya. Pada 2010, ia membuka sebuah toko online yang menjual sex toys sesuai syariat Islam.

Ia menjalankan bisnis tersebut di Amsterdam, Belanda dan berhasil menggaet pasar Muslim di sana. Toko yang diberi nama El Asira tersebut secara mengejutkan mampu menjual 70 ribu produk hanya dalam empat hari.

Melihat antusiasme pasar yang begitu tinggi, ia kemudian membuka toko di Turki pada 2013. Salah satu produk yang dijual adalah minyak afrodisiak atau minyak perangsang yang juga berfungsi sebagai pelumas.

Pembukaan toko di Arab dinilai tepat karena memiliki pangsa pasar yang tinggi. Muslim mempercayai Nabi Muhammad sangat mendukung hubungan intim yang sehat. Nabi Muhammad bahkan menganjurkan seorang pria tidak meninggalkan rumah lebih dari enam bulan agar istri tidak merasa terabaikan secara seksual.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement