Ahad 26 Apr 2015 15:15 WIB

Personel Keamanan Israel Tembak Mati Dua Pria Palestina

Rep: Gita Amanda/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga Palestina berbincang santai di reruntuhan rumah akibat agresi Israel..
Foto: Reuters
Warga Palestina berbincang santai di reruntuhan rumah akibat agresi Israel..

REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Personel keamanan Israel dilaporkan menembak dua pria Palestina dalam insiden terpisah di wilayah Tepi Barat yang diduduki. Keduanya diduga melakukan penyerangan ke petugas akhirnya di tembak mati.

Insiden pertama terjadi di Masjid Ibrahim di kota Hebron pada Sabtu (25/4). Saat itu seorang pria Palestina ditembak mati, setelah menusuk seorang tentara Israel.

Direktur masjid Munther Abu al-Failat mengatakan kepada Ma'an News, menurut keterangan saksi pria itu menusuk tentara sebanyak tiga kali di kepala dan dadanya. Setelah itu, tentara langsung menembak pria Palestina tersebut.

Laporan awal di media Israel maupun Palestina mengidentifikasi pria Palestina itu sebagai, Assad al-Salayma. Namun sumber-sumber lokal mengatakan kepada Ma'an, pria tersebut belum diidentifikasi hanya diketahui berusia sekitar 20-an.

Insiden ini terjadi kurang dari sepekan setelah pemukim Israel mengibarkan bendera di atas atap masjid. Hal tersebut sengaja dilakukan untuk memprovokasi warga Palestina lokal.

Masjid Ibrahi sendiri diyakini sebagai tempat pemakaman Nabi Ibrahim. Ini merupakan situs penting bagi umat Muslim dan yahudi. Secara historis masjid ini juga kerap menjadi titik permasalahan Palestina dan Israel. Terutama setelah seorang pemukim Yahudi membantai 29 warga Palestina di dalam masjid pada 1994.

Insiden pada Sabtu, terjadi sehari setelah kasus penembakkan juga menimpa pemuda Palestina. Saat itu seorang pemuda berusia 17 tahun ditembak, karena diduga berlari membawa pisau menuju polisi Israel.

Samri mengatakan, pemuda yang diidentifikasi bernama Abu Ghannam tersebut menyerang polisi di perbatasan dengan pisau. Ia kemudian sempat melarikan diri, sebelum petugas mengejar dan akhirnya menembaknya.

Abu Ghannam ditembak setelah dilaporkan mengabaikan tembakan peringatan yang dikeluarkan polisi. Namun keluarga Abu Ghannam menolak keterangan yang disampaikan pihak Israel. Salah satu keluarganya percaya, Abu Ghannam tak memiliki senjata dan ia baru saja kembali dari pesta temannya saat terbunuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement