Selasa 28 Apr 2015 06:47 WIB

'Pemerintah Harus Respons Gempa Nepal'

ustaz yusuf mansur
Foto: damanhurizuhri/republika
ustaz yusuf mansur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pesantren Tahfidz Quran Daarul Quran Ketapang, Tangerang, Banten, Ustaz Yusuf Mansur mengatakan, Pemerintah Republik Indonesia harus merespons positif terhadap musibah gempa yang menimpa Nepal.

''Sudah seharusnya, Pemerintah Republik Indonesia segera membantu negara Nepal yang sedang terkena musibah gempa bumi yang meluluhlantakkan negeri tersebut,'' ungkap Ustaz Yusuf Mansur yang dihubungi Republika tengah berada di Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/4).

Jika kemudian sikap pemerintah ini ada yang mempertanyakan mengapa harus membantu Nepal, padahal di Indonesia pun masih banyak yang terkena musibah, dengan tegas Ustaz Yusuf Mansur mengatakan, ''Pemerintah harus bersikap seperti orang tua yang berkata kepada anaknya, 'Kita harus memberi makan orang lain, jika kita ingin mendapat makanan setiap malam dari Allah SWT,' ujarnya.

Soal kemanusiaan, sambung penggagas Hari Sedekah Nasional ini, antara satu bangsa dengan bangsa lainnya, seperti seseorang kepada orang lain. ''Suatu bangsa akan mendapatkan jaminan kasih sayang bangsa lain, jika bangsa tersebut peduli dan penuh perhatian kepada bangsa lain,'' jelasnya.

Ini, kata Ustaz Yusuf Mansur, persis apa yang disabdakan Rasulullah SAW. ''Allah SWT akan membantu manusia, selama manusia itu membantu saudaranya. Begitu juga dengan suatu bangsa. Jika bangsa itu peduli dan membantu bangsa lain, maka bangsa tersebut akan dibantu.''

Ustaz Yusuf Mansur menggugah Lembaga Kemanusiaan seperti Dompet Dhuafa, Daarul Quran, Rumah Zakat, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) serta lembaga kemanusiaan lainnya yang ada di Indonesia secara sinergi memberikan bantuan kepada masyarakat Nepal.

''Lembaga Kemanusiaan di Indonesia mengisi kekosongan yang belum dilakukan Pemerintah Indonesia, bisa mengirimkan bantuannya untuk membantu saudara-saudara kita di Nepal yang menjadi korban musibah gempa,'' ajak Ustaz Yusuf Mansur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement