Selasa 28 Apr 2015 14:17 WIB

Pengiriman Bantuan ke Nepal Banyak Alami Kendala

Rep: C94/ Red: Bayu Hermawan
Suasana mencekam pascagempa Nepal direkam dengan alat drone
Foto: The Mirror
Suasana mencekam pascagempa Nepal direkam dengan alat drone

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Bantuan untuk korban bencana gempa bumi di Nepal, terus mengalir. Badan PBB untuk bantuan kemanusian seperti World Food Program (WFP), UNICEF, World Health Organization (WHO), telah mengirimkan dan mendistribusikan bantuan mulai dari makanan hingga tenaga medis.

Seperti yang dilansir Thomson Reuters Foundation, Banyak badan amal internasional yang sudah bekerja di daerah bencana Nepal. Save the Children dan SOS Desa Anak Internasional mengatakan mereka memiliki saham darurat pra-posisi seperti makanan bayi, perlengkapan kebersihan dan pakaian yang akan mulai dikiirimkan.

"Kami telah memulai mencapai situs gempa untuk menilai situasi dan membantu dengan memberikan beberapa makanan, air, dan perawatan kesehatan kepada orang-orang yang tidak memiliki rumah setelah gempa," kata SOS Children Direktur Nasional Desa Nepal, Shankar Shree Pradhananga.

Meski demikian, mereka menilai  respon intital lambat dan tidak memadai. Organisasi tersebut mengatakan, bahan bantuan sedang diterbangkan ke Kathmandu namun ada masalah dalam mendapatkan bantuan dari bandara.

Seperti ada beberapa staf umembongkar kargo dan sedikit transportasi untuk mendapatkan pasokan bantuan ke korban. Kelompok bantuan lain mengatakan telah membawa barang-barang bantuan melalui jalur darat dari India.

Dengan komunikasi intermittant yakni menghadapi jalan rusak atau terhalang oleh tanah longsor. sehingga pengiriman bantuan sulit untuk mencapai daerah pedesaan terpencil di mana harapan adannya kebutuhan itu sangat tinggi.

Badan-badan bantuan itu sendiri menghadapi masalah dengan keadaan kantor yang rusak ditambah kekurangannya staf sebab sebanyak pekerja bantuan wilayah setempat terkena dampak gempa.

"Hanya sekarang saya berdiri di jalan dengan anggota staf lain dan kami memiliki semua pertemuan. kami di sini di tempat terbuka seperti kantor kami yang telah rusak oleh gempa dan terlalu aman untuk bekerja di sana," kata Dev Tak dari Save the Anak-anak India.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement