REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Perempuan Muslim Amerika telah menampilkan pertunjukan yang luar biasa dalam menggambarkan pencitraan negatif perempuan berjilbab pascaperistiwa 9/11. Penampilan ini juga menjadi salah upaya untuk menciptakan dialog di tengah melonjaknya Islamofobia di dunia barat.
"Saya harap ini bisa menghibur dengan menciptakan dialog di dalamnya," ujar dramawan Muslim Chicago dan aktris , Rohina Malik, seperti dikutip laman onislam.net, Selasa (28/4).
Malik menceritakan ihwal penampilan dramanya dalam mengungkap kisah pilu islamofobia. Drama ini sendiri diselenggarakan di Historical Museum Benicia, Camel Barns.
Menurutnya, kisah ini telah ditulis sejak 2008 lalu. Menurutnya, isi dialog drama itu menceritakan kisah cinta, kasih sayang, budaya dan toleransi dari mata lima wanita Muslim. Ia mengaskan, konsep ini berasal dari ekspresi dalam Al Qur'an ihwal jilbab.
"Tiket terjual habis begitu cepat dan saya menyadari bahwa Amerika benar-benar lapar untuk mendengarkan suara Muslim, terutama dengan kondisi saat ini," kata wanita keturunan India dan Pakistan.
Ia melanjutkan, kisah tersebut merupakan pencampuran antara fiksi dan pengalaman pribadi. Salah satu kisah wanita dalam pertunjukan itu juga bertujuan untuk menyoroti kekerasan yang dihadapi oleh perempuan Muslim berjilbab di AS.
"Orang-orang AS waktu itu benar-benar sangat berbahaya," katanya.
Ia juga mengatakan, pada dasarnya, diskriminasi tidak pernah dimulai dengan pistol atau pisau, namun dimulai dengan lingkungan. Malik sendiri merupakan wanita Muslim yang lahir di London dan keturunan Asia Selatan.
Ia adalah seorang dramawan dan menjadi salah satu anggota asosiasi artistik di 16th Street Theater dan Voyage Theater Company di NY. Karya Malik telah banyak diproduksi atau dikembangkan di The Goodman Theatre, Victory Gardens Theater, 16th Street Theater, Theater Brava, Crossroads Theater, Chicago dramawan, dan Teater Proyek Baltimore.
Baru-baru ini, dia juga mendapat anugerah Penghargaan Y dengan Evanston YWCA atas usahanya untuk mengakhiri rasisme dan memberdayakan perempuan.