REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU –- Perdana Menteri Nepal Sushil Koirala mengatakan pihaknya telah melakukan berbagi upaya untuk membantu korban gempa di negaranya. Kendati demikian, dengan banyak keterbatasan, pemerintah mengaku kewalahan.
“Pemerintah melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan korban, juga memberi bantuan pada korban gempa,” kata Koirala seperti dilaporkan BBC News, Selasa (28/4).
Menurut Koirala, faktor yang menyebabkan negaranya kewalahan lantaran minimnya perlatan yang memadai dan tenaga ahli. “Semua (bantuan) itu bisa, tapi kami kewalahan,” ungkap Koirala lagi.
PBB memperkirakan delapan juta orang terkena dampak karena gempa tersebut. Jumlah tersebut lebih dari seperempat populasi Nepal. Bantuan asing yang diberikan dari berbagai negara juga terhambat karena hanya ada satu bandara di Nepal, yaitu di Kathmandu.
Selain itu, air, makanan, dan listrik, semakin minim pasokannya. Pemerintah Nepal juga mengkhawatirkan akan lahir wabah penyakit di negaranya.