Rabu 29 Apr 2015 09:19 WIB

Iran Desak Dunia Hapus Senjata Nuklir Israel

Rep: C07/ Red: Erik Purnama Putra
Menlu Iran Mohammad Javad Zarif bersama Menlu AS Johan Kerry.
Foto: Reuters
Menlu Iran Mohammad Javad Zarif bersama Menlu AS Johan Kerry.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Menlu Iran Mohammad Javad Zarif mendesak agar dunia menghapus senjata nuklir Israel. Iran menghendaki kawasan Timur Tengah sepenuhnya bebas dari senjata nuklir.

Zarif mengungkapkan hal tersebut di hadapan para delegasi 120 negara gerakan Non-Blok. Menurutnya, Israel tidak pernah mengakui atau membantah asumsi bahwa negara itu memiliki senjata nuklir. Senjata nuklir  yang telah diasumsikan banyak pihak itu telah menjadi ancaman bagi keamanan regional Timur Tengah.

 

“Program nuklir Israel sebagai ancaman serius terhadap keamanan tetangga dan negara-negara lain, serta mengutuk Israel yang terus mengembangkan dan menyediakan persenjataan nuklir,” ujar Zarif seperti dikutip Reuters.

Israel diketahui belum menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), meskipun negara itu telah mengirim pengamat ke konferensi NPT untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.  Sedangkan Iran masih berjuang untuk meyakinkan negara-negara Barat bahwa Teheran tidak mengembangkan senjata nuklir seperti yang mereka tuduhkan.

Adapun Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, serta China hampir mencapai kesepakatan dengan Iran terkait program nuklir Iran. Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan kedua kubu kemungkinan besar akan menghadapi perundingan berat dalam ke depannya.

“Kami semakin mendekati kesepakatan menyeluruh yang menjadi tujuan, dan jika sudah tercapai, dunia akan lebih aman," ucapnya,

Menurut Kerry, membuat Iran mentaati traktat nonproliferasi merupakan tujuan utama perundingan dengan Tehran. “Jika disetujui dan diterapkan, akan menutup semua jalan yang mungkin dilalui Iran untuk mendapatkan materi nuklir yang dibutuhkan dalam membuat senjata nuklir, dan meyakinkan masyarakat dunia bahwa program nuklir Iran memang benar-benar untuk tujuan damai,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement