Selasa 28 Apr 2015 20:39 WIB

300 Warga Jatim di Yaman Sudah Pulang

Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Yaman tiba di Base Operation Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (13/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Yaman tiba di Base Operation Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (13/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan sebanyak 300 warga asal Jatim yang berada di Yaman sudah dipulangkan dengan selamat.

"Alhamdulillah mayoritas warga Jatim yang berada di Yaman sudah tiba di Tanah Air. Jumlahnya yang sudah pulang sekitar 300 orang," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul saat transit di sebuah rumah makan di Kabupaten Jember, Selasa (28/4).

Menurut dia, WNI asal Jatim yang tinggal di Yaman sekitar 400 orang. Ratusan warga tersebut dipulangkan secara bertahap akibat konflik di Yaman yang semakin tidak kondusif dan membayahakan keselamatan.

"Saat Yaman bergejolak, Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan WNI ke Tanah Air dan tercatat sebanyak 300 warga Jatim sudah dipulangkan," ujarnya.

Sebagian besar warga Jatim pergi ke Yaman untuk bekerja dan sekolah, serta mendalami ilmu agama.

"Memang paling banyak mereka sedang menempuh pendidikan di Yaman, namun Pemprov Jatim terus mengupayakan seluruh warga yang masih berada di sana segera dievakuasi dan dipulangkan," katanya.

Ia menjelaskan Pemprov Jatim sudah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk tidak bepergian ke Yaman karena konflik yang semakin memanas.

Gus Ipul berharap warga yang menempuh pendidikan di Yaman bersabar dan tidak terburu-buru untuk kembali ke negara yang berkonflik tersebut

"Jika memang kondisi Yaman tidak kunjung kondusif, maka saya imbau mereka melanjutkan studinya di dalam negeri saja," ujarnya.

Sekitar 1.860 warga Indonesia keselamatannya terancam setelah terjadi konflik bersenjata di Yaman antara pasukan pemberontak Syiah Houthi, dan pasukan koalisi negara Arab yang dipimpin Arab Saudi.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement