REPUBLIKA.CO.ID, BALTIMORE -- Polisi berusaha menegakkan jam malam di jalanan Baltimore pasca insiden kekerasan dan kerusuhan, Selasa (28/4). Sebagian besar protes pada malam hari berlangsung damai.
Namun, beberapa menantang batas waktu jam malam sekitar pukul 22.00 waktu setempat hingga bentrokan kembali terjadi pada Selasa malam. Pengunjuk rasa melempar botol pada polisi dan melempar tabung gas.
Ribuan polisi dan tentara dikerahkan untuk mengendalikan keadaan. Polisi menembakkan gas untuk membubarkan kerumunan. Garda Nasional telah dikirim ke Baltimore untuk menghentikan kerusuhan pertama sejak 1968.
Tidak ada laporan korban tewas atau luka, termasuk penangkapan pada malam tersebut. Gubernur Maryland Larry Hogan mengatakan tepatnya 2.000 penjaga keamanan dan 1.000 petugas hukum akan dikerahkan setiap malam.
''Kami tidak akan mentolelir kekerasan atau penjarahan macam apapun,'' katanya.
Sekitar 200 orang ditangkap pada Senin. Ratusan mobil terbakar dan 15 gedung hancur.