REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Salah satu terpidana mati asal Australia Myuran Sukumaran sempat membuat lukisan bendera Indonesia sebelum kematiannya. Dalam lukisannya tersebut, ia menggambarkan bendera Indonesia penuh darah.
ABC Net Australia melaporkan pada Rabu (29/4), salah satu lukisan terakhir yang dibuat Sukumaran merupakan lukisan bendera merah putih. Namun dalam lukisan, terlihat bagian merah dari bendera luntur bagaikan darah yang menetes ke bagian putih bendera.
Sukumaran memang kerap mendokumentasikan pikiran dan perasaannya dalam sejumlah karya lukis. Ini merupakan salah satu permintaan terakhir Sukumaran, untuk diizinkan melukis selama dan sebanyak yang ia inginkan.
Lukisan lain yang dibuat Sukumaran di masa-masa terakhirnya adalah foto dirinya. Di balik karyanya, pria 34 tahun itu menuliskan kata-kata "Potret diri, 72 jam sudah dimulai".
Kata-kata tersebut merujuk peraturan pemerintah Indonesia yang memberitahu eksekusi pada narapidana 72 jam sebelum pelaksanaan.
Sukumaran juga pernah melukis wajah Presiden Joko Widodo. Di lukisannya tersebut ia menuliskan, "Setiap orang bisa berubah". Di lukisan lain bergambar hati yang ditandatangani narapidana lain bertuliskan, "Satu hati, satu rasa di dalam cinta".