Rabu 29 Apr 2015 17:29 WIB

Iran Klaim Tembaki Kapal AS di Teluk

Rep: C07/ Red: Ani Nursalikah
Kapal Iran (ilustrasi).
Foto: IST
Kapal Iran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kantor berita Iran mengatakan, Selasa (28/4), tentara AL Iran telah menembaki sebuah kapal kargo AS dan menggiring kapal itu ke pelabuhan Bandar Abbas di pantai selatan Iran.

Dua kantor berita Iran FARS dan IRNA mengatakan kapal kargo yang ditahan angkatan laut itu berasal dari Iran dan ditahan atas perintah otoritas pelabuhan Iran di bawah perintah pengadilan.

Juru bicara Pentagon mengatakan kapal bernama MV Maersk Tigris adalah kapal dengan bendera Kepulauan Marshal.

Meski demikian, Pentagon membenarkan pasukan angkatan laut Iran memang naik ke atas kapal barang tersebut. Pentagon mengatakan insiden itu terjadi saat kapal MV Maersk Tigris melintasi Selat Hormuz saat dicegat Angkatan Laut Iran Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), Selasa (28/4).

Pesawat militer dan kapal perusak AS yang berada sekitar 60 mil dari perairan itu mengetahui insiden tersebut saat ada panggilan darurat dari MV Maersk Tigris.

Menurut juru bicara Pentagon di dalam kapal tersebut tidak terdapat warga AS.Hal tersebut bertentangan dengan laporan sebelumnya yang menyebutkan ada 34 pelaut AS yang berada di atas kapal.

Perusahaan pemilik kapal tersebut kepada sebuah media Denmark mengatakan kapal itu membawa 24 orang awak, sebagian besar berasal dari Eropa Timur dan Asia. Menurut data pelacakan Reuters, MV Maersk Tigris yang merupakan kapal muatan dengan bobot 65 ribu ton itu dicegat saat melintas di dekat pulau Qeshm dan Hormuz. Kapal itu terdaftar berangkat dari pelabuhan Jeddah, Arab Saudi menuju pelabuhan Jebel Ali di Uni Emirat Arab.

Kantor berita Iran lainnya Tasnim, mengutip seorang sumber, mengatakan insiden itu bukan sebuah masalah politik dan militer. Meski demikian Pentagon mengecam insiden itu sebagai sebuah provokasi di saat  AS dan lima kekuatan global lainnya akan menuju kesepakatan akhir nuklir dengan Iran pada 30 Juni.

”Itu tidak pantas dan tampak provokatif,” kata juru bicara Pentagon Kolonel Steve Warren seperti dikutip di Al Arabiya, Rabu (29/4).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement