Kamis 30 Apr 2015 13:13 WIB

Sekolah Prancis Larang Siswi Muslim Kenakan Rok Panjang

Rep: C13/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Prancis saat berunjuk rasa menentang larangan jilbab.
Foto: Reuters
Muslim Prancis saat berunjuk rasa menentang larangan jilbab.

REPUBLIKA.CO.ID, CHARLEVILLE-MEZIERES -- Salah satu sekolah di Prancis mengeluarkan keputusan yang sangat kontroversial. Pihak sekolah melarang siswi Muslim mengenakan rok panjang saat di kelas.

Seperti dikutip laman onislam.net, keputusan itu jelas memicu kemarahan di kalangan komunitas Muslim. Kemarahan semakin besar setelah kepala sekolah bersikeras pakaian itu terlalu relijius untuk ditampilkan secara terbuka.

“Rok itu tidak ada yang istimewa. Itu sangat sederhana, tidak ada yang mencolok. Tidak ada tanda agama apapun," ujar salah satu siswi pengguna rok panjang, Sarah, Kamis (30/4).

Sarah mengaku telah dilarang masuk kelas selama dua kali bulan ini oleh kepala sekolah. Menurutnya, kepala sekolahnya berpendapat rok panjang itu menunjukkan afiliasi keagamaan.

Pejabat pendidikan setempat,  Patrice Dutot menjelaskan, siswa itu telah diminta untuk datang kembali dengan pakaian netral. Menurutnya, kejadian ini tampaknya membuat sang ayah tidak ingin mengembalikan anaknya ke sekolah.

Menurut Dutot, Sarah diminta melepas jilbab sebelum memasuki lingkungan sekolah di kota Charleville-Mezieres.

Komunitas Muslim mengungkapkan kemarahannya dengan menggunakan tagar #JePorteMaJupeCommeJeVeux. Kata-kata tersebut memiliki makna "Aku memakai rok karena menyenangkan".

Di sisi lain, dinas pendidikan daerah mendukung keputusan sekolah. Dinas mengatakan pakaian sejenis demikian bisa menjadi bagian dari provokasi

Kejadian ini bukan pertama kalinya terjadi di Prancis. Tahun lalu, sekitar 130 mahasiswa dilarang kelas untuk menggunakan pakaian yang mengindikasikan agama mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement