Jumat 01 May 2015 14:17 WIB

KNRP Serahkan Bantuan Rp 918 Juta Bagi Pengungsi Palestina

Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) kembali mengikuti Konferensi Internasional Lembaga Kemanusiaan untuk Bantu Gaza ke II di Beirut, Lebanon pada 28-29 April 2015 lalu.
Foto: knrp
Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) kembali mengikuti Konferensi Internasional Lembaga Kemanusiaan untuk Bantu Gaza ke II di Beirut, Lebanon pada 28-29 April 2015 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID,BEIRUT -- Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) kembali mengikuti Konferensi Internasional Lembaga Kemanusiaan untuk Bantu Gaza ke II di Beirut, Lebanon pada 28-29 April 2015 lalu.

Konferensi yang mengambil tema Demi Hidup Kita Akan Bangun Kembali, dihadiri sejumlah negara yang tergabung dalam program kemanusiaan Miles For Smile.

KNRP Pusat sekaligus menyerahkan bantuan kepada para pengungsi Palestina di Lebanon, dengan total bantuan kemanusiaan yang berasal dari masyarakat Indonesia sebesar Rp 918 juta.

“Bantuan kemanusiaan tersebut diperuntukkan antara lain, pengadaan 1 unit mobil ambulan, pemeliharaan beberapa pusat pengelolaan air minum, dan bantuan sembako untuk para pengungsi Palestina dari Suriah, yang kini harus mengungsi di Lebanon,” terang Sekretaris Umum KNRP Heri Efendi dalam rilisnya, Jumat (1/5).

Di antara tokoh yang hadir dalam memberikan sambutan, di antaranya Ketua Konferensi Internasional Lembaga Kemanusiaan untuk Bantu Gaza Dr. Isham Yusuf asal Yordania dan Perwakilan Badan PBB United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) Christopher Gunnes.

Christopher sendiri kemudian menjelaskan capaian-capaian untuk membangun Gaza paska agresi zionis Israel 2014 lalu.

Christoper menyampaikan, delapan bulan sejak agresi, UNRWA belum dapat berbuat banyak melakukan program-program pembangunan kembali Gaza, mengingat bantuan dana yang sangat sedikit untuk melakukan hal tersebut.

Dirinya juga mencatat bahwa komitmen beberapa negara pada konferensi pembangunan kembali Gaza di Mesir belum cair sampai saat ini.

“Yang terpenting adalah negara-negara Barat menekan Israel untuk mengizinkan rakyat Gaza mengekspor komoditi mereka,” demikian Christopher.

 

Dalam konferensi ini KNRP menyaksikan teleconference langsung dari kota Syuja’iyah di Jalur Gaza tentang perkembangan terkini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement