REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Organisasi masyarakat Indonesia dan Belanda Indonesia Nederland Society (INS) memberikan Penghargaan Linggarjati kepada Arifin Siregar, mantan Gubernur Bank Indonesia (1983-1988), Menteri Perdagangan Indonesia (1988-1993) dan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (1993-1997).
Penghargaan tersebut disampaikan Ketua INS Jasse Kuiper, bertempat di Balai Kota Rotterdam, Belanda, Selasa (28/4).
Acara tersebut disaksikan oleh lebih dari 200 undangan yang terdiri dari dari berbagai kalangan dari seluruh Belanda, termasuk mantan PM Ruud Lubbers (1982-1994), mantan Menteri Pertahanan Wim van Eekelen (1986-1988) dan Mantan Menlu Ben Bot (2003-2007).
Dalam sambutannya, Arifin memaparkan sejarah hubungan Indonesia dan Belanda, terutama dalam pembangunan ekonomi.
“Salah satu pembelajaran berharga yang dapat saya petik dari perkembangan hubungan kedua negara yang terkadang naik turun adalah pentingnya pendekatan pribadi. Dalam hal ini kontak pribadi antara rakyat kedua bangsa haruslah diperkuat dan dikembangkan," katanya dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (1/5).
Kuiper menyampaikan penghargaan Linggarjati yang ketiga ini dianugerahkan kepada Arifin tidak saja karena jasanya dalam kontribusi membangun hubungan ekonomi, namun juga karena peran sertanya membangun saling pengertian dan saling menghormati antar masyarakat kedua bangsa.
Arifin adalah lulusan dari the Nederlandse Economische Hogeschool Rotterdam (1953-1956). Dia pernah mendapatkan tugas khusus dari Presiden Soeharto untuk memperbaiki hubungan Indonesia-Belanda pasca kasus dihentikannya bantuan ekonomi dari Belanda untuk Indonesia melalui Intergovernmental Group on Indonesia (IGGI) pada 1992.
Penghargaan Linggarjati adalah sebuah apresiasi dari INS yang diberikan kepada seorang tokoh yang mempunyai andil besar mempererat hubungan Indonesia dan Belanda dari berbagai bidang. Sebelumnya, penghargaan Linggarjati pertama kali diberikan kepada Joty Terkulve (2012) dan untuk yang kedua kalinya diberikan kepada mantan Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda bersama Menteri Luar Negeri Belanda (2013) Ben Botmantan.