REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Meningkatnya ketegangan akibat reklamasi yang dilakukan Cina membawa episode baru. Kepala angkatan laut Cina, Wu Shengli mengatakan Amerika Serikat dan negara lain diizinkan menggunakan fasilitas sipil di pulau buatan hasil reklamasi di kepulauan Spratly.
''Kami menerima organisasi sosial, Amerika Serikat dan negara lain untuk menggunakan fasilitas ini di masa depan ketika saatnya tepat,'' kata Wu, Kamis (30/4).
Hal tersebut dilakukan dengan bekerja sama untuk operasi pencarian dan penyelamatan. Menurutnya, Cina membangun fasilitas untuk badan prakiraan cuaca dan badan pencarian juga penyelamatan Laut Cina Selatan.
''Ini akan meningkatkan kemampuan layanan publik di laut, seperti prakiraan cuaca dan pencarian penyelamatan maritim,'' kata Wu dalam pernyataan Kementerian Pertahanan Cina.
Wu menambahkan, pembangunan fasilitas akan menyempurnakan kewajiban Cina dalam menjaga keamanan laut internasional. Dalam telekonferensi dengan Kepala operasi angkatan laut AS, Jonathan Greenert, ia menegaskan reklamasi di Laut Cina Selatan tidak akan mengganggu kebebasan navigasi atau penerbangan.
Pernyataan tersebut mengutip Greenert yang berharap Cina dapat menjelaskan dengan tepat tujuan dari reklamasi tersebut, kepada negara-negara sekitar. Hal ini akan menjaga stabilitas dan kebebasan navigasi jika fasilitas dapat beroperasi untuk kepentingan bersama.