Sabtu 02 May 2015 07:20 WIB

Netanyahu Bentuk Koalisi Pro Okupasi Yerusalem dan Tepi Barat

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Indah Wulandari
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Foto: AP Photo
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menandatangani kesepakatan sebagai langkah awal pembentukan pemerintahan yang ia pimpin kembali.

Netanyahu mengikat aliansi dengan partai ultra-Orthodox United Torah Judaism (UTJ) dan Kulanu. Gabungan ini berhasil menghimpun 46 kursi di parlemen. Aliansi ini diharapkan dapat memuluskan langkah Netanyahu yang memenangi pemilu Israel pada 17 Maret lalu.

Pemimpin Partai Kulanu Moshe Kahalon sendiri menjanjikan portofolio finansial baik untuk partainya maupun untuk partai asal Netanyahu, Partai Likud.

''Di pemerintahan mendatang, kami perlu menekankan pentingnya permukiman, layanan perbankan, dan lapangan pekerjaan untuk menekan kesenjangan di masyarakat Israel,'' kata Moshe usai penandatanganan aliansi seperti dikutip Maan News, Jumat (1/5).

Partai Kulanu pun dikabarkan akan mendapat jatah kursi menteri atas dukungan ini.

Kerja sama dan penekanan Kulanu atas permukiman menandai akan berlanjutnya okupasi Israel di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.

Petinggi Kulanu sendiri pernah menyampaikan, pemimpin yang berani harus bisa berdiri dan lantang menyampaikan keberadaan negara Israel serta memperluas permukiman warga Israel di Tepi Barat. Kulanu juga mendukung penguatan keamanan perbatasan Israel-Palestina.

Aksi jaring dukungan yang dilakukan Netanyahu ini tidak mengejutkan. Sebab program peluasan blok-blok permukiman di Yerusalem Timur sudah disampaikannya dalam kampanye pemilu lalu dan ini berhasil menarik hati pemilih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement