REPUBLIKA.CO.ID, KATHMANDU -- Lata Chand, 19 (tahun) sedang hamil besar dan menunggu kelahiran ketika gempa 7,8 SR mengguncang Nepal, sepekan lalu. Saat gempat terjadi dan menghancurkan rumahnya, Ia dan suaminya berlari keluar.
Mereka panik, rumah mereka telah rata dengan tanah. Lata mengaku mulas dan siap melahirkan di tengah kecemasan itu. Namun, rumah sakit tempat dia melahirkan terpaksa menutup karena situasi yang begitu mencekam.
Lata dengan dibopong suaminya masih punya nasib beruntung. Akhirnya mereka pergi ke rumah sakit darurat di sebuah lapangan yang didirikan oleh militer setempat. Di sana, dengan peralatan seadanya, sang anak pertama itu lahir.
Dganit Gery, sang bidan yang memimpin persalinan, mengatakan ia begitu bahagia saat berhasil menyelamatkan ibu dan bayi tersebut. Proses persalinan itu, kata dia, adalah sebuah mukjizat.
"Ini akan menunjukkan semua wanita Nepal bahwa masih ada harapan di masa depan," ujanrya dilansir Independent, Jumat (1/5).
Suami Lata, Hariender Chand sebelumnya mengatakan mereka takut gempa akan menyebabkan sang istri keguguran. "Ketika gempa terjadi saya berpikir 'dapatkan kita bertahan? karena sebagian besar ibu hamil mengalami keguguran. Sekarang kita aman, itu baik," ujarnya.