REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pemerintah Pakistan, Sabtu (2/5), memanggil seorang diplomat India untuk menyampaikan protes terkait tewasnya seorang warga Pakistan oleh tentara keamanan perbatasan India.
Kementerian Luar Negeri Pakistan menyatakan Pasukan Keamanan Perbatasan India (BSF) menembak hingga tewas Amanat Ali dari seberang Shakargarh di Perbatasan Kerja, titik perbatasan internasional, Jumat (1/5).
"Sekretaris pertama Komisi Tinggi India dipanggil ke Kementerian Urusan Luar Negeri untuk menerima protes sehubungan dengan terbunuhnya orang yang tak bersenjata yang secara tak sengaja menyeberangi perbetasan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri.
Dalam pernyataannya, juru bicara tersebut mengatakan menembak warga sipil yang tak bersenjata memperlihatkan keinginan untuk membunuh. India harus menghormati nyawa warga sipil dan menahan diri dari tindakan provokasi semacam itu.
Pernyataan itu dengan keras mengutuk pelanggaran BSF atas Peraturan Lapangan Perbatasan.
Warga di desa tempat tinggal Ali mengatakan keluarganya berduka dan warga setempat melancarkan protes terhadap pembunuhan di dekat Shakargarh.
Mereka membawa spanduk dan plakat, dan meneriakkan slogan antiIndia. Keluarga yang berduka mendesak PBB dan masyarakat dunia agar secara sungguh-sungguh memperhatikan peristiwa tersebut.
Ayah Amanat Ali mendesak Pemerintah Pakistan membawa kasus itu ke Mahkamah Pidana Internasional sebab putranya secara tak sengaja telah menyeberangi perbatasan tapi ia ditembak hingga tewas.