REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kelompok militan Houthi meminta PBB untuk mengimbau Arab Saudi mengakhiri serangan udara pada mereka Sabtu (2/5). Petinggi Hubungan Luar Negeri Kelompok Houthi Ansar Allah Zaidi, Hussein al Ezzi mengatakan situasi saat ini mencekam dan tragis ketika Arab Saudi secara jelas melakukan agresi di Yaman.
"Kami berharap peran aktif anda untuk mengakhiri serangan Arab Saudi etrhadap kami karena tak memiliki alasan," isi surat yang ditulisnya pada PBB.
Mereka juga mendaftar sejumlah kerusakan yang terjadi di daerah yang dikuasainya hingga saat ini. Wakil Menteri Luar Negeri Iran Husein Amir Abdulahian mengatakan pihaknya tidak akan membiarkan koalisi Arab Saudi mengganggu keamanan Yaman.
Pihaknya telah membantah tuduhan negara barat dan Arab telah mempersenjatai kelompok Houthi di Yaman. "Kami tidak akan mengizinkan pihak lain untuk mengancam keamanan dengan militer,"ujar Husein. Iran sudah tidak mengakui Hadi sebagai presiden.
Mereka juga menyebut seranga udara sebagai tindakan intervensi terhadap urusan internal Yaman. Awal pekan ini, pesawat jet Arab Saudi telah menghancurkan landasan pesawat di Sana'a. Tindakan ini dilakukan untuk mencegah pesawat kargo Iran mendarat di Sana'a.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan beberapa negara termasuk Iran telah mendukung proses politik dengan bernegosiasi untuk menyelesaikan konflik di Yaman. "Selama belum teruji dan gagal, kita semua memiliki harapan bahwa Yaman dapat menemukan jalan keluar"ujar dia saat berkunjung ke Srilanka. Meski negosiasi ini tidak akan mudah dan bisa saja hal yang tidak diinginkan dapat terjadi."
PBB mengatakan konflik di Yaman telah menewaskan 600 orang, melukai 2.200 orang dan sebanyak 100 ribu orang telah mengungsi. Konflik ini masih berlangsung sejak September 2014 lalu. Arab Saudi yakin Kelompok Houthi bagian dari Iran.
Pemerintah Arab membantu perlawanan pemerintah Yaman dengan Houthi karena khawatir konflik akan semakin meruncing menjadi perang antar sekte. Arab Saudi telah memimpin koalisi negara teluk untuk mengusir Houthi dari ibukota Yaman. Houthi selama ini diketahui telah menguasai pemerintahan Presiden Rabb Abd Hadi.