REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan rasisme di negaranya harus dihilangkan. Sebelumnyatelah terjadi protes Israel Ethiopia terhadap dugaan diskriminasi.
Netanyahu mengungkapkan hal itu setelah melakukan pertemuan dengan para pemimpin masyarakat Ethiopia Israel dan seorang tentara yang menjadi korban pemukulan, yang akhirnya memicu ketegangan.
"Kita harus berdiri bersama untuk mengecam dan menghilangkan rasisme," kata Netanyahu menyinggung peristiwa diskriminasi pada warga Ethiopia Israel, seperti dilaporkan BBC, Senin (4/5).
Setelah itu, Netanyahu juga melakukan pertemuan dengan Tentara Damas Israel, Pakedeh, yang dipukuli oleh dua polisi di pinggiran kota Tel Aviv pekan lalu. Netanyahu memuji Pakedeh dan mengaku terkejut melihat video pemukulan dirinya.
Menurut Juru Bicara Kepolisian Israel, Micky Rosenfeld, salah satu polisi yang melakukan aksi pemukulan pada Pakedeh, telah diberhentikan. "Dan yang lainnya telah diskors," tambahnya.
Protes warga Ethiopia Israel pada Ahad kemarin, berakhir dengan kericuhan. Sedikitnya 46 polisi dan tujuh demonstran terluka akibat bentrokan tersebut. Puluhan demonstran juga telah ditangkap karena aksi protes pada Ahad malam tersebut.