REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR -- Rencana pemerintah Senegal untuk mengirim tentara ke Arab Saudi untuk misi kemanusiaan di Yaman ditolak pihak oposisi.
"Arab Saudi tidak terancam, juga tanah suci Islam, tidak ada yang dapat membenarkan intervensi militer oleh Senegal," kata politikus oposisi, Modou Diagne dikutip dari Associated Press, Selasa (5/5).
Sebelumnya pemerintah merencanakan pengiriman 2.100 tentara untuk misi kemanusiaan di Yaman.
Senegal menyebut Arab Saudi sebagai teman dan memberi peringatan ke pemberontak di Yaman bahwa tindakan mereka mengancam keamanan regional dan tanah suci.
"Kontribusi Senegal ke dalam koalisi internasional sama dengan melindungi tanah suci Makkah dan Madinah yang juga terancam oleh kelompok teroris," kata Menteri Luar Negeri Mankeur Ndiaye di Parlemen setempat.