Rabu 06 May 2015 10:10 WIB

Prancis dan Arab Saudi Sepakat Nuklir Iran tak Jadi Ancaman

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Winda Destiana Putri
Fasilitas nuklir Iran
Foto: telegraph.co.uk
Fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Prancis dan Arab Saudi percaya kesepakatan nuklir Iran dan enam negara besar tidak menjadi ancaman bagi iran.

Kesepakatan nuklir Iran harus kuat, dapat diverifikasi, tak terbantahkan dan kesepkatan ini harus mengikat dengan Iran. "Perjanjian ini tidak harus mengacaukan keamanan dan stabilitas kawasan atau mengancam keamanan dan stabilitas Iran," ujar Raja Salman dikutip Reuters, Rabu (6/5).

Presiden Prancis Francois Hollande memiliki sikap paling tak setuju adanya kesepakatan nuklir. Raja Salman pun mengundangnya untuk mendiskusikan masalah ini dan masalah regional lain.

Hollande meyakinkan negara GCC pihaknya tidak akan menerima kesepakatan yang buruk hanya untuk memenuhi batas waktu 30 Juni.

"Mereka memiliki ketakutan ketika sanksi diangkat, Iran akan mampu membiayai semua jaringannya di sleuruh wilayah," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement