REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Liburan adalah sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu, terutama oleh anak-anak di manapun berada. Tak terkecuali, para santri Graha Tahfidz Daarul Quran Gaza, yang berada dalam penjajahan Israel. Keluar dari rutinitas harian sangat ditunggu-tunggu oleh mereka.
Graha Tahfidz Daarul Qur'an cabang Gaza, Palestina, mengajak 200 santri Gaza melakukan rihlah alias piknik. Mengajak liburan bagi santri Gaza, tak semudah liburan di Indonesia.
Setelah menentukan tanggal keberangkatan, pertanyaan selanjutnya yang timbul, mau dibawa ke mana anak-anak? Maklum, tempat hiburan sangat terbatas di Gaza.
Abdillah Onim, koordinator Daqu di Gaza akhirnya mengajak ratusan santri ke Kebun Binatang Gaza. Jangan pernah membayangkan Kebun Binatang yang ada seperti di Ragunan atau Taman Safari.
Kebun binatang di Gaza tak lebih dari peternakan ayam. Hanya ada 10 jenis binatang yang didatangkan dari Mesir melalui terowongan bawah tanah di masa pemerintahan Mursi.
Kehebohan terjadi saat mereka melihat binatang dengan kepala mata sendiri. Seorang santri yang berusia 10 tahun terheran-heran saat melihat buaya.
Sementara sekumpulan anak yang lain tengah berdebat apakah yang dilihatnya seekor singa atau keledai. Mereka pun semua tertawa saat dijelaskan satu persatu hewan yang ada.
"Alhamdulillah, saya dan pengurus yang lain sangat senang melihat tawa dan canda mereka. Anak-anak ini seperti tidak berada di wilayah jajahan," ungkap Abdillah Onim melalui surat elektronik kepada Republika, Rabu (6/5).
Onim mengungkapkan, ratusan santri Gaza dalam libuan tersebut, sempat menggunakan bermacam permainan seperti alap-alap, ontang-anting dan Bianglala. Mereka melanjutkan liburan dengan bermain di pantai Gaza.
"Alhamdulillah, dalam perjalanan semua kondisi aman dan anak-anak pulang dengan membawa kebahagiaan. Terima kasih kepada saudara kami di Indonesia atas segala bantuan dan kepercayaan kepada kami," kata Abdillah Onim penuh syukur.