Kamis 07 May 2015 00:50 WIB

'Penyelamatan Gempa Nepal Hanya Bisa Dilakukan Tentara Nepal'

Rep: c07/ Red: Satya Festiani
 Sejumlah WNI yang selamat dari gempa Nepal tiba di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (6/5). (Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Sejumlah WNI yang selamat dari gempa Nepal tiba di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Rabu (6/5). (Antara/Akbar Nugroho Gumay)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim bantuan kemanusian dan evakuasi gempa Nepal tahap pertama telah tiba di Indonesia pada Rabu (6/5) malam. Rombongan berhasil mengevakuasi 26 WNI yang berada di Nepal pada saat gempa.

Komandan Misi Penyelamatan WNI di Nepal, Letkol Penerbang Indan Gilang mengaku senang dengan berhasilnya tahap pertama evakuasi. Indan menuturkan banyak kendala dan tantangan yang dihadapi timnya selama misi pencarian dan penyelamatan.

"Area terdampak di Lantang, masih berbahaya karena belum stabil dan banyak longsoran tanah salju," ujar Indan di Lanud Pangkalan TNI AU, Halim Perdana Kusuma, Rabu (6/5) malam.

Indan menjelaskan, daerah Lantang berada di ketinggian 11 ribu feet atau sekitar 3000 meter, area tersebut sangat berbahaya terkena hipoksia yaitu kondisi di mana berkurangnya suplai oksigen ke jaringan di bawah level normal.

Adanya kendala tersebut menjadi pertimbangan sehingga penyelamatan saat ini hanya bisa dilakukan oleh tentara Nepal. Menanggapi peraturan tersebut, dirinya bersama Dubes RI untuk Bangladesh dan Nepal Iwan Wiranataatmadja menemui tentara Nepal untuk terus mencari keberadaan lima WNI yang diketahui keberadaanya.

"Tiga WNI yang merupakan pendaki diketahui terakhir berada di area Lantang, tepatnya berada di Guest House," ucapnya.

Sedangkan dua WNI lainnya, sambung Indan, masih belum diketahui keberadaannya. Sebelumnya, tim bantuan kemanusian dan evakuasi gempa Nepal bersama  26 WNI tiba di Lanud Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma pada Rabu (6/5) malam. Rombongan mendarat dengan sempurna di landasan  pukul  19.50 WIB menggunakan pesawat B747-400 milik TNI AU.

Dari data terakhir yang dimiliki Kemenlu ada 105 WNI yang berada di Nepal pada saat gempa berkekuatan 7,8 skala richter pada pekan lalu. Sampai saat ini masih ada lima WNI masih belum dapat dihubungi, mereka adalah WNI yang sedang melakukan kunjungan ke Nepal.

Adapun sampai saat ini sudah lebih dari 7.000 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,8 skala richter di Nepal, lebih dari 14 ribu jiwa mengalami cedera. Diperkirakan jumlah korban masih akan bertambah.

Pusat gempa terletak di wilayah Gorkha dan banyak jalan untuk mencapai kawasan-kawasan pegunungan tertutup tanah longsor. Pemerintah Nepal sebelumnya meminta kepada negara-negara yang memberi bantuan agar mengirimkan lebih banyak helikopter untuk mengangkut para korban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement