Kamis 07 May 2015 13:52 WIB

Pergerakan 250 WNI tak Termonitor di Yaman

Rep: c07/ Red: Dwi Murdaningsih
Kondisi wilayah di Sanaa, Yaman, akibat perang antara milisi Houthi dan pendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Foto: Reuters
Kondisi wilayah di Sanaa, Yaman, akibat perang antara milisi Houthi dan pendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Duta Besar RI untuk Yaman, Wajid Fauzi mengatakan sampai saat ini masih ada sekitar 1194 WNI masih berada di Yaman. Jumlah tersebut termasum di dalamnya WNI yang tidak termonitor oleh KBRI di Yaman.

"Saat ini yang tercatat masih ada 944 WNI di Yaman, sedangkan ada sekitar 250 WNI yang tidak termonitor," kata Wajid di Kemenlu, Jalan Raya Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (7/5).

Wajid menuturkan dengan situasi yang tidak menentu seperti sekarang menyebabkan banyak pergerakan WNI yang tidak termonitor dan keluar tanpa memberitahu pihak KBRI.

Ia menjelaskan terhadap para WNI yang masih berada di Yaman dan ingin keluar akan dibantu oleh pihak KBRI di perbatasan. Karena saat ini masih belum dimungkinkan tim evakuasi masuk kembali ke wilayah Yaman.

Mayoritas berada di Tharim dan Mukala, sementara di Sanaa masih ada 27 WNI yang berada di kota tersebut. Kebanyakan mereka adalah WNI yang menikah dengan WN Yaman dan memilih tetap tinggal di kota tersebut.

Wajid memperkirakan akan ada evakuasi lagi, meskipun situasi sudah termasuk aman. Saat ini masih banyak pelajar di Yaman yang akan menghadapi ujian dalam waktu dekat. "Pasca ujian kita evaluasi lagi," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement