REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Pemerintah Yaman mengirim surat permohonan ke Dewan Keamanan PBB. Dalam suratnya, Yaman meminta masyarakat internasional melakukan intervensi darat untuk menyelamatkan negara tersebut.
Surat dikirimkan ke Dewan Keamanan PBB oleh Duta Besar Yaman Khaled Alyemany. Surat meminta bantuan pasukan darat untuk mneyelamatkan Yaman, khususnya wilayah Aden dan Taiz.
Meski serangan udara pimpinan Arab Saudi terus dilakukan, namun milisi Houthi di distrik Tawahi, Aden, terus memperkuat cengkramannya. Pemberontak Houthi dan pasukan yang setia pada mantan Presiden Ali Abdullah Saleh, telah mengepung Aden selama berminggu-minggu. Mereka melakukan serangan dalam upaya mengakhiri kekuasaan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Surat juga mendesak kelompok hak asasi manusia, mendokumentasikan pelanggaran biadab terhadap penduduk sipil. Mereka menuduh Houthi membunuh warga sipil dan memblokir tim medis.
"Setiap orang yang telah melakukan kejahatan tak akan luput dari hukuman, pemerintah akan melakukan segala cara untuk membawa Houthi dan pasukan yang setia pada Saleh ke pengadilan internasional sebagai penjahat perang," ujar Alyemany dalam suratnya pada Dewan Keamanan dilansir Reuters.
Surat Alyemany berisi beberapa contoh peristiwa terbaru di Aden. Surat juga mengatakan lebih dari 50 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak dibunuh oleh Houthi.
Utusan PBB untuk Yaman yang baru telah bertolak ke Riyadh pada Rabu kemarin. Ia berencana bertemu dengan Presiden Hadi pada Kamis (7/5) ini di Riyadh, untuk membicarakan kembali negosiasi damai di Yaman.
Juru bicara Dewan Keamanan yang merupakan Duta Besar Lithuania untuk PBB Raimonda Murmokaite menegaskan, dewan telah menerima surat tapi sejauh ini belum dijadwalkan untuk membahas hal itu. Surat datang bersamaan dengan meningkatnya kekerasan di Aden.
Wakil juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Farhan Haq mengutip laporan kantor kemanusiaan PBB menyatakan, penembakan berat terjadi di tujuh kabupaten di Aden. Di distrik Tawahi, Houthi menembaki perahu warga yang ingin melarikan diri.
"Beberapa ratus keluarga berhasil melarikan diri ke bagian lain dari Aden dengan perahu," kata Haq.