REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE- Kondisi perlintasan kereta pelaju di Melbourne termasuk yang paling parah di dunia, dan memaksa pengendara menunggu kereta lewat sampai tiga perempat masa jam sibuk pagi hari, demikian hasil satu studi belum lama ini.
Pemerintah Victoria pada Rabu mengeluarkan hasil studi mengenai masa tunggu di perlintasan kereta di seluruh Melbourne. Pemerintah Victoria mendapati lalu lintas di beberapa jalan paling sibuk harus menunggu kereta lewat sampai 90 menit pada setiap jam sibuk dua-jam.
Menteri Transportasi Jacinta Allan pada Kamis mengatakan studi atas 17 tempat sibuk mendukung keputusan pemerintah untuk mengucurkan 1,91 miliar dolar AS untuk menghilangkan 20 perlintasan paling parah sebelum 2018.
Wanita menteri tersebut mengatakan sistemp perlintasan yang sudah usang terbukti jadi bahaya buat pelaju kereta, pejalan kaki dan pengendara yang putus-asa.
"Itu sebabnya mengapa kami akan menghapuskan setiap perlintasan antara Caulfield dan Dandenong," kata menteri itu di dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip Xinhua, Kamis (7/5).
"Menghilangkan perangkap kematian padat ini akan meringankan tekanan atas jalan lokal dan memungkinkan kami mengoperasikan lebih banyak kereta dan membawa lebih banyak orang. Baik orang melakukan perjalanan dengan naik mobil, bus atau kereta, menghilangkan perlintasan paling buruk kita akan membuat anda sampai ke tempat kerja dan pulang ke rumah lebih cepat dan lebih aman."
Sistem kereta kota di Melbourne tak beropreasi di bawah tanah atau di atas jalan seperti sistem kereta transit cepat di seluruh dunia. Itu berarti kereta dan mobil harus berbagi persimpangan.
Pinggiran Timur Kota Melbourne paling terpengaruh. Sedikitnya empat persimpangan memaksa pengendara menunggu lebih dari dua kereta setiap tiga menit pada puncak jam sibuk, sedangkan 10 dari 17 perlintasan yang diteliti dilewati oleh satu kereta setiap dua menit atau 50 persen waktu.