Kamis 07 May 2015 16:34 WIB

Bantuan Indonesia untuk Nepal Dinilai Paling Lengkap

Tim bantuan kemanusiaan Indonesia bersiap diberangkatkan ke Nepal di base ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/4).  (Antara/Rosa Panggabean)
Tim bantuan kemanusiaan Indonesia bersiap diberangkatkan ke Nepal di base ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (29/4). (Antara/Rosa Panggabean)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan Indonesia untuk bencana gempa Nepal dianggap sebagai bantuan yang paling lengkap. Iqbal menyebutkan bantuan kemanusiaan yang dibawa tim dari Indonesia, antara lain makanan, peralatan atau perlengkapan medis, dan obat-obatan.

"Untuk bantuan kemanusiaan, kita fokus pada pemberian rumah sakit tenda, perlengkapan untuk operasi, dan kita juga bawa dokter. Bantuan kita considered as (dianggap) yang paling lengkap," kata Lalu Muhammad Iqbal di Jakarta, Kamis (7/5).

Menurut dia, dalam menyiapkan bantuan kemanusiaan untuk bencana gempa Nepal, tim bantuan kemanusiaan dari Indonesia mengingat pengalaman dari bencana gempa di Yogyakarta.

"Semua kebutuhan siklus pengobatan dibawa ke Nepal. Harapannya tim kita bisa merawat lebih lanjut," kata dia.

Direktur PWNI-BHI itu juga menyebutkan bahwa tim bantuan kemanusiaan Indonesia diberi mandat untuk beroperasi di Nepal selama dua minggu. Namun dapat diperpanjang sampai dengan tiga bulan bila ada permintaan dari Pemerintah Nepal.

"Tetapi sejauh ini belum ada permintaan resmi untuk tinggal di sana tiga bulan, tetapi tim bantuan kita dianggap sangat bermanfaat dan sangat dibutuhkan," kata Iqbal.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mengirimkan tim ke Nepal yang diberi dua tugas utama, yaitu menyampaikan bantuan kemanusiaan bagi warga Nepal dan melakukan evakuasi WNI di Nepal. Tim bantuan kemanusiaan yang dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri tersebut terdiri dari unsur staf Kemlu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, dan Palang Merah Indonesia (PMI).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement