REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- NASA berhasil mengetes desain sayap pesawat yang bisa berubah bentuk. Sayap baru ini bisa menyingkirkan keberadaan sayap pesawat konvensional lama yang dipakai dalam pesawat terbang komersial.
Sejak tahun lalu, para peneliti NASA telah melakukan tes kolaborasi dengan U.S. Air Force Research Laboratory dan perusahaan mesin FlexSys Inc. Manajer Proyek Fay Collier mengatakan, kompletnya tes penerbangan ini merupakan langkah besar bagi NASA’s Environmentally Responsible Aviation [ERA] Project.
“Ini adalah demo yang pertama dari delapan demonstrasi teknologi terpadu ERA yang diselesaikan tahun ini. Langkah ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi dampak dari penerbangan terhadap lingkungan,”katanya seperti dilansir Mashable beberapa waktu lalu.
Tes sayap pertama yang dilakukan NASA diadakan pada akhir musim panas lalu. Para peneliti melakukan penggantian sayap aluminum yang biasanya terdapat dalam pesawat komersial. Para peneliti, ujar Collier, menggantinya dengan sayap baru yang lebih maju. Sayap yang bentuknya bisa berubah sehingga lebih fleksibel saat penerbangan.
“Kami sangat bersemangat untuk menyelesaikan semua tes penerbangan tanpa mengalami masalah teknik,” kata Manajer Program Air Force Research Laboratory Pete Flick.
Menurut NASA, sayap baru ini meningkatkan fleksibilitas sayap, meningkatkan efisiensi aerodinamik pesawat. Selain itu juga mengurangi suara berisik saa take off dan landings.