Sabtu 09 May 2015 12:45 WIB

Kasus Farkhunda Jangan Sampai Terulang Kembali

Rep: c32/ Red: Didi Purwadi
Aksi protes yang menuntut keadilan atas kasus pembunuhan Farkhunda di Kabul, Afghanistan, Kamis (27/5).
Foto: EPA/Hedayatullah Amid
Aksi protes yang menuntut keadilan atas kasus pembunuhan Farkhunda di Kabul, Afghanistan, Kamis (27/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pendiri Afghan's Women Council, Fatana Gailani, mengatakan pembunuhan kejam dengan cara pengeroyokan terhadap Farkhunda Malikzada (27) merupakan kejadian yang harus sangat diperhatikan oleh Afghanistan. Menurutnya, kejadian tersebut bisa menggambarkan betapa menyeramkan menjadi seorang perempuan di Afghanistan.

"Ada banyak kejadian yang menyebabkan kaum perempuan menderita karena pemerintah yang begitu lemah. Belum lagi di sini korupsinya banyak," kata Gailani.

Ia juga menambahkan, hal yang dialami oleh Farkhunda merupakan kejadian yang mengerikan bagi Kabul.

"Kita tidak boleh mengulanginya. Kita tidak boleh melihat Farkhunda yang lain lagi setelah ini. Ini tidak akan menjadi normal, kejadian ini harus dihentikan dan tak boleh terulang," tuntut Gailani seperti yang dilansir oleh Channel4.

Menurutnya, apa yang menimpa Farkhunda kekejamannya sudah terlihat jelas.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement