REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Marketing Communication Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kemenkeu, Muhammad Iqbal Pazardi mengatakan pada tahun 2015, LPDP menyediakan 3.100 beasiswa untuk empat program beasiswa
Empat program beasiswa tersebut adalah Program Beasiswa Magister dan Doktor (S2 dan S3), Program Beasiswa Thesis dan Disertasi, Program Beasiswa Spesialis Dokter, Program Beasiswa Afirmasi dan Program Beasiswa Indonoseian Presidential Scolarship.
“Dalam program beasiswa ini, akan diperuntukan di 280 universitas terkemuka di dalam dan luar negeri,” ujar Iqbal di Grand Hotel Sahid Jakarta, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (9/5).
Menurut Iqbal, program beasiswa S2 dan S3 sangat diminati pelajar Indonesia. Selain itu, banyak pula para pelajar yang terus mencari informasi kapan pendaftaran dan teknis beasiswa.
Keterlibatan LPDP adalah untuk memfasilitasi pelajar Indonesia dan merupakan salah satu betuk kerjasama Indonesia-UE dalam bidang pendidikan.
Selain itu, selama ini banyak beasiswa yang ditawarkan tidak secara penuh, di mana para pelajar terkadang juga masih harus membayar setengah biaya pendidikannya. "Jadi memang disarankan untuk ikut LPDP," ujarnya.
Namun, sambung Iqbal, untuk mendapatkan beasiswa dari LPDP, para pelajar harus sudah diterima di salah satu 280 Universitas terbaik yang terdaftar.
Nantinya, lanjut Iqbal, dana beasiswa akan menyesuaikan dengan pendidikan nantinya. Dana tersebut merupakan dana abadi Kementrian Keuangan dari APBN dan non APBN.
“Namun, lebih banyak APBN, yang diinvestasikan,” kata Iqbal.
Eropa merupakan tujuan yang makin populer bagi para pelajar Indonesia untuk melanjutkan pendidikannya. Bahkan pada tahun 2013 sekitar 4.000 pelajar Indonesia sudah berangkat ke Eropa untuk menempuh pendidikan sarjana dan pasca sarjana.
Jumlah tersebut meningkat sebesar 20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Secara keseluruhan ada 7.000 mahasiswa Indonesia saat ini sedang menempuh pendidikan di Eropa.
Di Eropa terdapat lebih dari 4.000 institusi pendidikan tinggi dengan 150 ribu progran pasca sarjana yang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantarnya. Banyak pula perguruan tinggi di Eropa yang termasuk dalam peringkat 100 universitas terbaik di dunia dan menawarkan fasiliras yanf moderen dengan berbagai kesempatan penelitian.