REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sekitar 1.200 orang menghadiri upacara pemakaman salah satu terpidana mati Bali Nine, Myuran Sukumaran di Sydney, Sabtu (9/5). Tangis haru pecah mengiringi pemakaman salah satu gembong narkotika tersebut. Pihak keluarga mengaku tak kuasa menahan kecewa bahwa Myuran pergi lebih cepat.
Ibunda Myuran, Raji Sukumaran tak kuasa menahan tangis atas pelepasan jenazah anaknya. Dalam pidatonya di hadapan ribuan simpatisan yang hadir, ia meminta maaf untuk semua kesalahan yang telah diperbuat anaknya.
"Aku berterima kasih dan memuji Tuhan atas ampunan yang ia berikan," kata sang ibu, dilansir ABC, Ahad (10/5).
Menurutnya, Myuran mengaku kepada dirinya tidak pernah takut menghadapi eksekusi mati di Nusakambangan. Yang ditakutkan Myuran, kata Raji, adalah ia takut meninggalkan saudara-saudaranya dalam sedih dan dendam.
"Ketika tiba waktunya bagi saya untuk mengucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya, saya tidak ingin membiarkan dia pergi ... Aku melihat anak saya pergi dan saya tidak akan pernah lupa bagaimana wajahnya," kata Raji.
Sementara itu Adik Myuran Sukumaran ini, Brintha Sukumaran, mengatakan kakaknya adalah seorang pahlawan. "Suatu hari saya berharap saya akan dapat menceritakan seluruh kisah siapa kakakku dan bagaimana kisah hidupnya," katanya.
Myuran Sukumaran dieksekusi mati regu tembak Indonesia pada 29 April 2015 bersama enam terpidana mati lainnya. Myuran, seorang rpemuda yang lahir di London pada 1981 dan pindah ke Australia bersama keluarga Sri Lanka nya. Dia dibesarkan di Auburn--barat selatan Sydney dan pergi mengenyam pendidikan di Homebush Boys High School.