Ahad 10 May 2015 12:14 WIB

Bombardir Yaman, Saudi Disebut Langgar Hukum Internasional

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Karta Raharja Ucu
Militer Arab Saudi siap melawan pemberontak Houthi.
Foto: Muslimmirror.
Militer Arab Saudi siap melawan pemberontak Houthi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Koalisi Arab Saudi kembali melakukan serangan udara ke Yaman, Sabtu (9/5). Serangan udara itu untuk membumihanguskan pemberontak Houthi.

Pejabat Senior PBB untuk Yaman, Johannes Van der Klaauw mengatakan sebanyak 130 kali serangan dilakukan Saudi selama 24 jam terakhir. Namun, serangan itu disebut melanggar hukum internasional.

Sebelum serangan, militer Saudi memerintahkan warga sipil untuk mengungsi dari Saada di Yaman Utara. Karena mayoritas pendukung Houthi berada disana.

"Pengeboman sembarangan pada wilayah pemukiman meski dengan peringatan, apalagi tanpa peringatan sebelumnya bertentangan dengan hukum kemanusiaan internasional," ujar Klaauw.

Banyak warga sipil terjebak di Saada karena terbatasnya akses transportasi akibat kekurangan bahan bakar. Juru Bicara Koalisi Saudi, Brigjen Ahmed Asseri mengatakan serangan udara terbaru akan dilakukan di 100 lokasi. Serangan ini merupakan serangan balasan saat Houthi menyerang perbatasan Arab Saudi.

Sasaran utama adalah pangkalan udara milik Houthi di Saada dan Hajja. Mereka juga menyerang tank dan kendaraan militer milik Houthi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement