REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -– Sebagai pemerintah, Irak telah mempersiapkan lebih banyak pengumuman mengenai serangan-serangan utama untuk memperoleh kota dari kelompok Islamic State (IS). Hal tersebut dikarenakan kelompok estrim telah mengejutkan pasukan Irak.
Mengenai hal tersebut, sebelumnya pembebasan Ibu Kota Provinsi Salahudin, Trikit terjadi pada Maret. Seperti yang dilansir Xinhuanet, Ahad (10/5), kesuksesan militer tersebut dilihat sebagai permulaan serangkaian IS yang mundur dari kota-kota Irak.
Namun, kelompok ekstrimis tetap meneruskan serangannya ke pasukan keamanan dan bersekutu dengan militan di kilang minyak terbesar di Baiji,Tirkit Utara. Selain itu mereka juga membuat serangan utama di wilayah tengah masyarakat Arab Sunni di Iraq, Anbar Barat.
Dari hal tersebut, IS Group telah jelas menunjukkan desakannya kepada pejuang pasukan pemerintah yang terkadang mengalahkan mereka. Seementara itu pasukan berjuang untuk menolak serangan IS yang memilih waktu dan tempat untuk mereka sendiri.
Oleh karena itu, IS memfokuskan kepada usahanya untuk mendapatkan wilayah khususnya daerah-daerah Arab Sunni. Selai itu mereka juga memfokuskan daerah yang akan memberikan swasembada kelompok seperti memperoleh kilang minyak, lading minyak, sumber daya air, dan bendungan sebagai kekuasaan.