Ahad 10 May 2015 15:34 WIB

Catatan Seorang Ayah Setelah Membunuh Putri Tersayangnya

Red: Ilham
Janzen dan putrinya Emily
Foto: The Mirror
Janzen dan putrinya Emily

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang warga Kanada, Randy Janzen menulis pengakuan di Facebook setelah membunuh anak, istri, dan saudarinya pada Kamis (7/5). Ia mengaku membunuh putrinya, Emily, 19 tahun, karena tidak tahan melihat anaknya yang menderita sakit kepala.

"Sekarang keluarga saya telah bebas dari rasa sakit dan sudah di surga," tulis Janzen seperti dilaporkan New York Post yang dikutip The Mirror, Sabtu (9/5).

Dia juga menulis telah membunuh istrinya, Laurel, karena tidak ingin istrinya sedih mengetahui anaknya telah mati. "Ibu tidak harus mendengar kabar anaknya meninggal."

Sementara, dia membunuh adiknya, Shelly karena dia malu jika adiknya itu mengetahui apa yang dia lakukan terhadap anak dan istrinya.

"Saya telah melakukan beberapa hal terburuk yang tak pernah bisa dibayangkan seseorang. Tapi harus dilakukan pada Sayangku, Manisku, putriku Emily tersayang," katanya.

"(Emily) Gadis kecil terbaik yang pernah dimiliki kedua orang tua. Emily begitu unggul di banyak hal, tapi perlahan-lahan semuanya harus terhenti karena migrain."

"Saya pikir siapa pun tidak tahu seberapa besar rasa sakit Emily setiap hari dan depresi berat yang disebabkan oleh migrain."

"Emily telah mencoba segalanya untuk mendapatkan penyembuhan, tapi tidak ada yang mampu. Saya mengambil pistol dan menembak kepalanya dan sekarang dia bebas dan mengambang di awan sore yang cerah."

"Saya bertanggung jawab penuh atas tindakan saya. Jadi maaf kepada siapa pun yang telah aku sakiti. Istirahatlah dalam damai keluarga kecilku," tulis Janzen menutup tulisannya.

Setelah pengakuan itu diunggah, polisi pangsung mengepung rumahnya dan mencoba untuk berbicara dengannya. Namun, warga Kanada itu tetap mengunci diri dalam rumah.

Petugas kemudian menembakkan granat gas hingga rumah terbakar. Namun tetap tidak ada jawaban. Polisi meyakini Janzen memilih bunuh diri saat dikepung polisi. "Dipastikan beberapa anggota dari satu keluarga, termasuk tersangka sudah meninggal," kata Juru bicara polisi, Sersan Stephanie Ashton.

Saat ini, polisi telah menemukan tubuh salah satu korban dan sedang mencari dua lainnya. Petugas yakin bahwa tubuh Janzen dan dua wanita lainnya akan ditemukan di reruntuhan yang terbakar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement