Senin 11 May 2015 22:30 WIB

Raja Saudi Batal Temui Obama, Ini Alasannya

Rep: Gita Amanda/ Red: Bilal Ramadhan
 Presiden AS Barack Obama menyaksikan Raja Salman bin Abdul Aziz berjabat tangan dengam Menlu AS John Kerry (kanan) di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (27/1) wakru setempat.  (AP/Carolyn kaster)
Presiden AS Barack Obama menyaksikan Raja Salman bin Abdul Aziz berjabat tangan dengam Menlu AS John Kerry (kanan) di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (27/1) wakru setempat. (AP/Carolyn kaster)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mengumumkan pada Ahad (10/5), bahwa Raja Salman bin Abdulaziz tak akan menghadiri pertemuan dengan Presiden Barack Obama di Gedung Putih maupun mengikuti pertemuan puncak di Camp David.

Langkah ini disinyalir menunjukkan sinyal ketidaksenangan Saudi akan hubungan AS dengan saingan lamanya, Iran. Seperti dilansir The New York Times, sebelumnya juru bicara Gedung Putih Eric Schultz mengatakan pada Jumat (8/5), Raja Salman akan bertemu dengan Obama. Keduanya akan melanjutkan pembicaraan berbagai isu mulai dari regional hingga hubungan bilateral.

Namun pada Ahad, Saudi Press Agency yang dikelola pemerintah mengatakan raja tak akan menghadiri pertemuan dengan Obama. Raja Salman dilaporkan mengirim Putra Mahkota Mohammed bin Nayef dan Wakil Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk menghadiri pertemuan puncak di Camp David.

SPA menutip Menteri Luar Negeri Adel al-Jubeir mengatakan, ketidakhadiran raja karena pertemuan puncak di Camp David bertepatan dengan dimulainya gencatan senjata lima hari di Yaman. Saat itu juga bertepatan dengan pembukaan pusat bantuan kemanusiaan yang membawa nama raja Saudi.

Namun para pejabat Arab mengatakan, mereka melihat batalnya raja menghadiri pertemuan sebagai sinyal kekecewaan. Saudi disebut-sebut kecewa dengan hubungan AS dan rival regionalnya Iran. Sementara Gedung Putih mengatakan, keputusan Raja Salman untuk melewati pertemuan puncak tak berarti Saudi menunjukkan tanda ketidaksepakatan dengan AS.

Tapi beberapa kritikus mengatakan, pembatalan sebagai sebuah bentuk penghinaan. Sementara beberapa pihak lain berspekulasi, kesehatan raja yang tak memungkinkannya bepergian ke luar negeri. Ahli Iran dari Carnegie Endowment for International Peace, Karim Sadjadpour, mengatakan keputusan Raja Salman melewatkan pertemuan tak berarti Saudi menyerah pada AS. Tapi mereka tak memiliki banyak pilihan menurut Sadjadpour.

Ia menambahkan, ada persepsi yang berkembang di Gedung Putih mengenai hubungan AS dengan Saudi maupun Iran. Ia mengatakan, Gedung Putih beranggapan AS dan Saudi merupakan teman tapi bukan sekutu. Sebaliknya AS dan Iran merupakan sekutu tapi tak berteman.

Al-Arabiya melaporkan, pertemuan di Camp David akan dihadiri perwakilan dari enam negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC), pada Kamis (14/5). Pertemuan akan dimulai di Gedung Putih dan kemudian dilanjutkan ke Camp David.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement