REPUBLIKA.CO.ID, GENEWA -- Diplomat untuk Uni Eropa menyatakan siap memerangi jaringan penyelundup migran yang berbasis di Libya, Senin (11/5). Mereka juga berusaha meyakinkan, bahwa para imigran tetap harus diselamatkan dan dibolehkan meminta suaka tinggal di Eropa.
"Biarkan saya meyakinkan bahwa tidak ada pengungsi atau imigran dicegat di laut akan dikirim kembali melawan kehendak mereka," ujar diplomat Federica Mogherini kepada Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir New York Times, Senin (12/5).
Kedatangan Mogherini ke markas PBB bertujuan meminta bantuan Dewan Keamanan (DK) PBB untuk membolehkan operasi militer saat operasi penertiban imigran berlangsung.
Kelompok-kelompok HAM dan pejabat senior PBB telah mendorong Eropa untuk menawarkan suaka politik kepada imigran. Sementara hukum internasional negara asal imigran melakukan kekerasan jika mereka kembali pulang.
Utusan PBB untuk migrasi internasional Peter D. Sutherland, mengatakan bahwa setiap resolusi untuk mengatasi krisis migran harus dimulai dengan kebutuhan mendesak untuk menyelamatkan nyawa manusia. "Jika kita tidak memandang dengan cara tersebut, maka kita telah melanggar moral," katanya.
Organisasi Internasional untuk Migrasi, mencatat lebih dari 1.800 orang tewas ketika mencoba menyeberangi laut Mediterania pada empat bulan pertama 2015.