REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pembunuhan seorang blogger Bangladesh Ananta Bijoy Das (33 tahun) mendapat kecaman internasional.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Jen Psaki mengecam aksi ini.
"Ini serangan pengecut dan bertentangan dengan prinsip-prinsip universal dalam konstitusi Bangladesh," ujar Psaki, dilansir dari New York Times, Selasa (12/5).
Das dibunuh pagi hari saat dalam perjalanan menuju bank tempatnya bekerja. Ini menjadi pembunuhan kritikus ekstremisme agama ketiga dalam waktu kurang dari tiga bulan. Das dikenal sebagai aktivis yang menyuarakan nilai sekulerisme.
Paham sekulerisme adalah pandangan yang mengesampingkan hukum Islam dalam pemerintahan. Pemimpin Alqaidah di India mengaku bertanggung jawab atas kematian para penulis blog trersebut. Respon pemerintah terkait insiden ini dinilai sangat lambat dan terkesan tidak melakukan apa-apa.