REPUBLIKA.CO.ID, ADEN-- Sebanyak 100 orang tewas dalam pemboman udara yang dilancarkan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi pada Senin (11/5) terhadap gudang senjata dan rudal di Ibu Kota Yaman, Sana'a, kata petugas medis, Selasa (13/5).
Serangan itu dilancarkan sebelum gencatan senjata lima-hari bagi tujuan kemanusiaan, yang dikatakan satu sumber pemerintah akan berlangsung dengan peluang tipis.
"Laporan paling akhir memperlihatkan sebanyak 100 orang tewas sementara hampir 300 orang lagi cedera akibat ledakan besar pada Senin, yang disebabkan oleh serangan udara pimpinan Arab Saudi terhadap depot senjata," kata direktur empat rumah sakit utama di Sana'a, kepada Xinhua.
"Ratusan orang telah dibawa ke beberapa rumah sakit di Sana'a. Jumlah korban jiwa mungkin bertambah sebab banyak orang yang cedera berada dalam kondisi kritis tanpa perawatan medis yang memadai akibat kekurangan obat," kata Tamim, seorang pejabat medis senior.
Kantor berita resmi Yaman, Saba, yang dikuasai kelompok Syiah Al-Houthi, mengkonfirmasi korban jiwa pada Senin di dalam pesan teks singkat yang diperolah Xinhua. Pada Senin malam, koalisi pimpinan Arab Saudi menyerang satu gudang rudal di Gunung Nuqom di bagian timur Sana'a, sehingga mengakibatkan serangkaian ledakan kuat yang membuat rusak parah rumah di dekatnya dan memaksa ribuan keluarga meninggalkan rumah mereka di sana.
Kelompok Al-Houthi, yang didukung oleh satu militer, dan anggota suku yang setia kepada Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi --yang telah berusaha menguasai beberapa kota besar di Yaman selama enam pekan belakangan, telah berjanji akan menghormati gencatan senjata tersebut.
Tujuannya ialah untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan sampai ke warga sipil yang terkepung di dalam negara yang dirongrong konflik itu. Namun, pesawat tempur koalisi pimpinan Arab Saudi melanjutkan serangan udara terhadap beberapa pangkalan militer yang dikuasai anggota Al-Houthi di seluruh Sana'a dan provinsi lain beberapa jam sebelum gencatan senjata lima-hari yang direncanakan bagi tujuan kemanusian berlaku.