REPUBLIKA.CO.ID,KUALA LUMPUR -- Angkatan Laut Malaysia mengatakan tidak akan menghiraukan setiap kapal yang membawa imigran Rohingya dan Bangladesh yang memasuki perairan mereka. Para imigran baru akan diberi pertolongan jika kapal mereka tenggelam.
Dilansir dari Belfast Telegraph, Selasa (12/5), Komandan Angkatan Laut Malaysia Tan Kok Kwee mengatakan, sejak pendaratan para imigran di pulau Langkawi tiga hari lalu, pihaknya selalu berpatroli 24 jam sehari. “Kami tidak akan membiarkan kapal asing masuk,” ujar Tan.
Dia melanjutkan, jika perahu para imigran tetap berlayar mendekati pantai, Angkatan Laut akan memberi peringatan dan mengirim mereka pergi.
Menurut dia, pihaknya hanya akan melakukan penyelamatan hanya jika perahu imigran tenggelam.
Seperti diketahui, sejak akhir pekan lalu, lebih dari 1.000 imigran mendarat di Langkawi. Sebanyak 600 imigran lain yang lain tiba di pantai utara Aceh.