REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Koalisi Arab melakukan serangan udara ke ibu kota Yaman, Sanaa yang dikuasai pemberontak Sanaa satu jam sebelum gencatan senjata dimulai. Washington memperingatkan "tindakan provokatif" yang dilakukan Koalisi Arab setelah Iran mengirimkan sebuah kapal kargo berisi bantuan ke Yaman.
"Kami akan mencegah setiap tindakan provokatif," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Jeff Rathke, dikutip Reuters, Rabu (13/5).
Jurubicara Koalisi Arab Saudi Jenderal Ahmed Asseri mengatakan Gencatan senjata dimulai Selasa pukul 11 malam. Serangan pun berhenti untuk lima hari ke depan.
Gencatan senjata ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan jika ada negara yang ingin mengirimkan bantuan berupa makanan dan obat-obatan ke Yaman. Itu juga sebagai bentuk kemanusiaan setelah lebih dari 7 minggu perang berjalan.
Meski gencatan senjata sudah berlangsung, penduduk setempat mengungkapkan, pertempuran masih saja berlanjut di Provinsi al-Dhala dan Marib, Selatan dan Timur Yaman. Menurutnya, letusan tembakan masih terdengar hingga pagi.
Saksi mata juga mengatakan sesaat sebelum gencatan senjata, Koalisi Arab Saudi masih melakukan pemboman posisi di Pelabuhan Selatan Aden. Di sana, pasukan-pasukan bersenjata masih memerangi pemberontak.