REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Raja Salman berjanji akan melipat-gandakan bantuan Arab Saudi untuk Yaman menjadi 540 juta dolar AS atau sekitar tujuh triliun rupiah. Komitmen tersebut disampaikan tepat satu hari setelah Arab Saudi sepakat untuk menghentikan sementara pengeboman melalui pesawat tempur di Yaman demi alasan kemanusiaan.
"Kami mengumumkan bahwa kami telah mengalokasikan satu miliar riyal (266 juta dolar AS) bantuan untuk operasi kemanusiaan...yang merupakan tambahan bagi satu miliar riyal lain yang telah kami alokasikan sebelumnya," kata sang raja sebagaimana dikutip dari Saudi Press Agency, Rabu (13/5).
Sebelumnya pada 18 April lalu, Arab Saudi telah berkomitmen untuk menyerahkan bantuan senilai 274 juta dolar AS yang dibutuhkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menyediakan bantuan darurat bagi korban perang di Yaman. PBB saat itu mengatakan bahwa uang tersebut akan mampu memenuhi kebutuhan bantuan sekitar 7,5 juta warga di Yaman.
"Rekanan lokal dan sejumlah program telah diselesaikan untuk menyalurkan bantuan tersebut. Namun pihak Arab Saudi belum menyerahkan uang tersebut. Ini masih merupakan janji," kata juru bicara badan kemanusiaan PBB (OCHA), Jens Lake, pada Selasa lalu.
Sebelum gencatan senjata berlaku pada Selasa pukul 20.00 GMT (03.00 WIB pada 13 April), koalisi internasional bentukan Arab Saudi telah membombardir Yaman. Serangan selama hampir tujuh pekan menghancurkan gerilyawan Houthi yang mengangkat senjata melawan pasukan pemerintah.