Ahad 17 May 2015 13:54 WIB

PPI Dunia Akan Bahas Penyatuan Ekonomi ASEAN di Singapura

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Setiap tahunnya, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia menggelar simposium international. Tahun ini, simposium akan digelar di Singapura untuk membicarakan kesiapan Indonesia dalam menghadapai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Simposium akan digelar pada 8 hingga 10 Agustus 2015 di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura.

Dari pernyataan yang diberikan PPIA, diperkirakan sekitar 46 perhimpunan pelajar Indonesia di seluruh dunia akan menghadiri simposium tahun ini.

Dalam pernyataan tersebut, Ketua Panitia Simposium tahun ini, Vincentia Maudy mengatakan bahwa akan ada empat topik besar yang akan dibicarakan.

"Tantangan dan potensi Indonesia pada masa pemberlakukan MEA 2015, kesiapan pendidikan Indonesia, potensi komunitas diaspora untuk berkontribusi terhadao bangsa, dan semangat kewirausahaan yang sebaiknya ditumbuhkan," demikian tulis pernyataan tersebut belum lama ini.

Untuk pembahasan mengenai topik-topik tersebut, PPI Dunia juga mengundang sejumlah nama dan tokoh yang memang ahli dengan masalah pendidikan, ekonomi, dan hubungan luar negeri.

Nama-nama yang telah muncul sebagai pembicara dalam simposium tersebut antara lain Mari Elka Pangestu, Faisal Basri, Anies Baswedan, dan Dino Patti Djalal.

Tak hanya itu,sejumlah Atase Pendidikan dan Budaya Republik Indonesia dari berbagai negara pun diperkirakan akan ikut hadir dalam simposium. 

Koordinator PPI Dunia pada periode ini kebetulan adalah Ketua Umum PPI Australia, yakni Ahmad Almaududy Amri.

Amri berharap lewat simposium internasional ini akan semakin banyak kontribusi yang diberikan oleh para pelajar Indonesia di luar negeri.

"Saya berharap agar kegiatan ini dapat memberi manfaat dan semangat, khususnya bagi pelajar Indonesia di luar negeri untuk terus giat belajar dan berupaya memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan Indonesia kedepan," ujar Amri.

Selain itu, menurutnya simposium ini pun bisa menjadi ajang pertukaran ide dan gagasan para pelajar Indonesia yang tersebar di dunia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement