REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulah negatif wisatawan Cina sepertinya tak akan pernah selesai. Belum lama ini, ada empat orang wisatawan Cina yang kembali masuk daftar hitam atau di blacklist.

Rachel Lu, seorang editor majalah Foreign Policy, mengatakan pemerintah Cina memperhatikan betul gerak-gerik turis baru Cina. Hal ini berkaitan dengan prilaku mereka yang dinilai akan merusak pencitraan negeri tirai bambu tersebut.

"Saya pikir dalam beberapa tahun terakhir karena ledakan wisatawan Cina ke luar negeri mereka mendapatkan banyak penilaian negatif atas apa yang mereka lakukan, seperti memotong jalan, terlalu berkerumun, mengambil foto untuk dokumentasi dirinya," katanya.

Seperti yang dilansir VOA Kamis (14/5) sudah terdata 4 remaja yang masuk daftar hitam, diantaranya  Li Wenchun berada di Red Army Memorial Garden di Yan'an barat laut Cina, tempat di mana Tentara Merah berlindung setelah mereka Long March pada 1950-an.

Menurut media pemerintah setempat, Li berpose di atas patung prajurit militer yang kemudian diposting pada media online. Foto Li tentu saja menuai banyak kecaman publik. Belum lagi, kasus wisatawan Cina yang melempar mangkok ke arah pramugari saat melakukan penerbangan dari Bangkok ke Beijing.

Media pemerintah mengatakan yang memiliki catatan hitam akan diberi sanksi berupa pembekuan visa asing dan akan dipersulit dalam memperoleh kredit perbankan. Lu juga mengatakan pemerintah Thailand sedang mencoba untuk mengirim pesan yang kuat untuk wisatawan Cina.

Ikuti Whatsapp Channel Republika