Kamis 14 May 2015 17:24 WIB

Dunia Mulai Sadar Pentingnya Perdamaian di Timteng

Rep: c36/ Red: Esthi Maharani
Seorang anak di Palestina.
Foto: vi.sualize.us
Seorang anak di Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Pengamat Politik Timur Tengah dari Universitas Indonesia (UI), Yon Machmudi, mengatakan meluasnya dukungan terhadap Palestina  merupakan bukti sikap dunia yang menginginkan perdamaian di Timur Tengah (Timteng). Sikap tersebut juga dinilai terkait masih besarnya kepentingan ekonomi dunia di Timteng.

“Dunia mulai sadar akan pentingnya menciptakan perdamaian di Timteng. Sebab, beberapa konflik baru dengan skala besar bermunculan di kawasan tersebut. Jika satu konflik selesai, konflik-konflik lain pun diharapkan ikut mereda,” kata Yon saat dihubungi ROL, Kamis (14/5).

Selain motif perdamaian, dia menilai motif ekonomi juga menjadi faktor pendorong yang kuat bagi pengakuan Palestina. Yon memandang, konflik berkepanjangan di Timteng tetap berpengaruh terhadap perekonomian Eropa.

“Jika dikaitkan dengan ekonomi tentu bisa dirunut mengapa negara-negara di Eropa belakangan ini gencar menyatakan dukungannya terhadap Palestina. Secara umum, dunia masih tergantung dengan produksi minyak dari Timteng,”  jelasnya lebih lanjut.

Karenanya, ia memandang ke depannya akan semakin banyak negara dunia yang secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap kedaulatan Palestina.

Sebelumnya, negara-negara Asia Afrika telah menyatakan dukungan terbuka terhadap kedaulatan dan hak-hak Palestina dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung, April lalu.

Baru-baru ini, Pemimpin Vatikan, Paus Fransiskus, menyatakan dukungannya terhadap  Palestina sebagai suatu negara. Pengakuan ini mendapat reaksi keras dari Israel yang merasa kecewa dengan kondisi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement