Kamis 14 May 2015 19:45 WIB

PM Thailand Tolak Bangun Kamp Sementara Imigran

Thailand's Prime Minister Prayuth Chan-ocha inspects the honour guard before a meeting at the Prime Minister's office in Phnom Penh October 30, 2014.
Foto: Reuters/Samrang Pring
Thailand's Prime Minister Prayuth Chan-ocha inspects the honour guard before a meeting at the Prime Minister's office in Phnom Penh October 30, 2014.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pemimpin junta Prayuth Chan-ocha menolak ide membuat kamp sementara bagi para imigran, Kamis (14/5).

Namun, kamp semacam itu tidak akan populer karena warga Thailand khawatir negara mereka akan semakin menarik bagi para imigran dari negara-negara tetangga yang lebih miskin.

Pihak berwajib berupaya keras menunjukkan keseriusan Thailand mengatasi masalah penyelundupan manusia setelah bertahun-tahun mereka dituding menutup mata.

Thailand bahkan dituding terlibat dalam praktik perdagangan tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, puluhan ribu Muslim Rohingya melintasi lautan dari Myanmar menuju Thailand selatan, Malaysia dan beberapa negara lain.

Banyak di antara mereka yang mati di laut, namun perjalanan sejumlah besar imigran lain berakhir di kamp-kamp terpencil di sepanjang Thailand selatan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement