Jumat 15 May 2015 09:21 WIB

Inilah Opah, Ikan Unik Berdarah Panas

Rep: C34/ Red: Bayu Hermawan
ikan berdarah panas
Foto: @NOAAFisheries
ikan berdarah panas

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Ternyata tidak semua ikan merupakan hewan berdarah dingin. Baru-baru ini, peneliti Amerika menemukan ikan pertama yang sepenuhnya berdarah panas, bernama opah atau moonfish.

Hewan berdarah panas, seperti burung dan mamalia, memproduksi panas sendiri dan mempertahankan suhu badan independen dari lingkungan. Sebaliknya, hewan berdarah dingin sangat bergantung pada suhu di lingkungan luarnya.

Beberapa ikan, seperti tuna dan jenis hiu tertentu, dapat menghangatkan sebagian daerah pada tubuhnya. Saat mencari makanan, mereka menghangatkan otot renang, otak, dan mata. Namun, mereka harus kembali ke permukaan untuk melindungi organ-organ vital seperti jantung dari efek dingin.

Lain halnya dengan opah. Dalam jurnal science tertulis, opah secara internal menghasilkan panas melalui pergerakan sirip dada, dengan suhu rata-rata sekitar 4-5 derajat Celcius. Hal itu memungkinkan opah untuk menjadi predator yang kuat di kedalaman laut yang dingin.

"Karena seluruhnya berdarah panas, opah tidak perlu kembali ke permukaan air untuk menghangatkan tubuh. Dengan demikian, ia bisa tetap berburu makanan di dalam air," ujar ahli biologi kelautan dari Badan Nasional Kelautan dan Atmosfer Amerika Serikat, Nicholas Wegner, seperti dikutip dari NBCNews.com.

Sisik opah berwarna merah karat, dengan bintik-bintik putih dan sirip merah terang. Berat opah mencapai 90 kg dan besarnya kira-kira seukuran ban mobil berbentuk agak oval. Ia bisa ditemukan di lautan di seluruh dunia, dan menghabiskan sebagian besar waktunya berburu ikan kecil dan cumi-cumi di kedalaman 50-400 meter.

"Struktur unik dalam insang memungkinkan darah hangat yang beredar meninggalkan bagian tubuh inti  menghangatkan darah dingin yang kembali dari permukaan pernafasan insang," kata ahli biologi kelautan Owyn Snodgrass dari NOAA dan Ocean Associates Inc.

Keuntungan lain menjadi berdarah panas, yakni kecepatan dan fungsi tubuh. Opah berenang lebih cepat dengan fungsi mata dan otak yang lebih baik, serta kemampuan menahan dingin pada organ vital. Sementara, ikan hunian pada kedalaman seperti itu biasanya lambat dan lamban.

Para peneliti mendokumentasikan opah dengan melacak mereka di lepas pantai California. Lantas, para ilmuwan itu mengukur suhu tubuh opah, serta suhu air dan kedalaman air tempat opah berenang.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement