Jumat 15 May 2015 14:22 WIB

Petani Jeruk Australia Promosikan Produknya di Facebook

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Harga jeruk di Australia cenderung menurun. Penyebabnya adalah jumlah produk yang terlalu berlimpah, termasuk di salah satu sentra buah di Queensland. Sebuah strategi baru dan unik digunakan untuk mencari konsumen.

Brent Chambers dari Sentra Buah Petik di kawasan Mundubbera, Queensland mengatakan persediaan buah jeruk berkualitas tinggi sangat berlimpahAkibatnya harga jeruk, terutama jenis Mandarin menjadi turun dan menekan para petani jeruk.

"Semua orang di seluruh Burnett Utara tampaknya mendapat buah yang benar-benar berkualitas baik. Ini benar-benar soal penawaran dan permintaan, jadi jika kami memanen dalam jumlah yang sangat banyak, maka saya kira harga menjadi turun," ujarnya.

Chambers mengaku pasokan jeruk Mandarin dari kawasannya bisa mencapai hingga ratusan ribu buah setiap harinya di pabrik pengemasan, yang ia kelola. Tapi, Chambers memperingatkan jika permintaan tidak meningkat, maka harga masih akan rendah.

Untuk mengatasi masalah ini, istri Chamberns, yakni Rachel mencoba memanfaatkan Facebook untuk mengajak orang-orang membeli jeruk mandarin produksi daerahnya.

Lewat kampanye Facebook yang diberi nama 'We Heart Citrus', ia berharap warga bisa membeli jeruk Mandarin sebanyak mungkin.

Halaman ini menampilkan gambar dari para pemetik dan petani bersama keluarga mereka, selain tentunya perkebunan jeruk Mandarin.

Rachel mengatakan ia ingin menciptakan hubungan antara orang-orang yang makan jeruk Mandarin dengan para produsennya.

"Konsumen mulai bertanya-tanya dari mana makanan mereka berasal. Jadi kami pikir ini ide yang brilian dan kami ingin menunjukkan bahwa ada begitu banyak pekerja yang terilibat," katanya belum lama ini.

Rachel mengaku halaman Facebooknya sudah mulai populer.

"Mereka mengunggah foto selfie mereka sambil menceritakan kehidupan sehari-hari," katanya. "Dalam waktu 12 jam, halaman Facebook kami sudah disukai oleh lebih dari 330 orang."

Di halaman Facebook 'We Heart Citrus' ini juga para  konsumen bisa berpartisipasi dengan mengambil foto selfie bersama jeruk Mandarin.

"Setiap hari Senin, kita punya program Mandy Monday. Unggah foto Anda di halaman kami dan tunjukkan kepada para petani dimana produknya berakhir," katanya.

Rachel menjelaskan bahwa para petani benar-benar membutuhkan bantuan. Jika tidak ada konsumen, maka para petani dan pemetik buah bisa kehilangan pendapatannya. Ia berharap halaman Facebook yang dikelolanya bisa membantu industri buah jeruk Mandarin di Queensland.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement