Jumat 15 May 2015 17:50 WIB

Jepang Mengakui Niue Sebagai Negara

Peta Niue
Foto: www.qsl.net
Peta Niue

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang, pada Jumat (15/5), menambahkan satu negara lagi dalam peta dunianya dengan mengakui negara pulau kecil di Pasifik, Niue, yang memiliki jumlah penduduk 1.611 jiwa.

Langkah ini membuat Niue menjadi negara ke-195 yang telah diakui Tokyo. Keputusan itu juga menggarisbawahi kemunculan Tokyo sebagai ekonomi terbesar ketiga di dunia yang tampak meningkatkan pengaruhnya di Pasifik Selatan untuk melawan serangan pesona Cina di negara-negara berkembang.

"Kami telah memutuskan untuk mengeluarkan pengakuan diplomatik dari keinginan kami untuk memperkuat kerja sama (dengan Niue) dalam lingkup internasional," kata Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida pada konferensi pers rutin.

Niue, yang memiliki pemerintahan demokrasi sendiri dikenal oleh penduduknya sebagai "the Rock", tidak memiliki lampu lalu lintas dan terletak sekitar 2.400 kilometer (1.500 mil) timur laut dari Selandia Baru.

Kawasan seluas 260 kilometer persegi (100 mil persegi) itu atau satu setengah kali ukuran Washington DC, menurut data dunia CIA, merupakan negara kedua paling padat penduduknya yang diakui oleh Jepang setelah Vatican City.

Sekalipun Ratu Inggris Elizabeth merupakan kepala negara Niue, pemerintahan sehari-hari dilakukan oleh Perdana Menteri Toke Talagi dan tiga menteri kabinetnya, yang diawasi oleh 20 orang anggota legislatif.

Niue memiliki hubungan asosiasi bebas dengan Selandia Baru, dari mana ia memperoleh bentuk kemerdekaan pada tahun 1974, dan telah diakui oleh sekitar selusin negara.

Negara ini akan berpartisipasi dalam Rapat Pimpinan Kepulauan Pasifik 'di Jepang akhir bulan ini, sebuah forum yang mana Tokyo menjadi tuan rumah setiap tiga tahun, yang juga menghadirkan pejabat senior dari Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat.

Jepang telah berusaha untuk meningkatkan citranya di Pasifik, seiring meningkatnya pengaruh ekonomi dan politik Tiongkok di kawasan itu, dengan dua raksasa Asia itu bersaing untuk menawarkan bantuan dan bantuan pembangunan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement