REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sebuah penembakan misterius mengenai kepala seorang anak usia dua tahun di Bradford, Kamis (14/5). Peristiwa itu menyisakan rasa takut bagi keluarga imigran Rohingya yang datang ke Inggris enam tahun lalu itu.
"Saya takut hal itu akan terjadi pada anak-anak lain. Jika kita tidak menangkap pelakunya, mereka akan melakukannya lagi," ujar Noor Nahar, kepada Telegraph, Kamis (14/5), dilansir dari onislam.net, Sabtu (16/5).
Peristiwa terjadi ketika ibu 26 tahun itu sedang berjalan dari rumahnya di Cockroft Grove, Barkerend, untuk menjemput anaknya dari sekolah. Sampai di satu tempat, Nahar mendengar ledakan keras, seperti pistol.
Ia berpaling untuk melihat dari mana ledakan berasal. "Ketika saya berbalik kembali ke arah anak-anak, Noorsadia sudah berdarah. Ada darah di seluruh wajah dan menetes ke pakaiannya. Dia menjerit dan menangis."
Dia melihat ada sesuatu seperti peluru di kepalanya. Untungnya enam jam kemudian, gadis itu diperbolehkan meninggalkan rumah sakit.
"Adik saya tidak tahu siapa yang melakukan ini dan dia khawatir hal itu akan terjadi lagi," ujar Nijam Mohammed, saudara Nahar yang juga presiden Rohingya Survival Foundation di Inggris.
Sampai saat ini, polisi masih mengumpulkan informasi tentang pelaku penembakan. "Kami percaya peluru berasal dari sebuah bangunan terlantar di belakang Cockroft Grove," ujar polisi setempat, Sersan Graham Dyson.
"Penggunaan senjata di tempat umum adalah ilegal. Siapa pun yang melakukannya akan ditangkap dan dibawa ke pengadilan," tambahnya.
Ia meminta siapapun yang mengetahui informasi tentang pelaku penembakan atau melihat kegiatan yang mencurigakan di daerah itu untuk menghubungi kepolisian.